Wednesday, June 22, 2011

ANTIEMETIKA (ANTIMUNTAH)


A.    Definisi
Obat antimual adalah zat-zat yang berkhasiat menekan rasa mual dan muntah.
B.     Pengolongan
Berdasarkan mekanisme kerjanya dapat dibedakan enam kelompok sebagai berikut :
  1.  Antikolinergik
Kelompok ini obat yang digunakan yaitu skopolamin dan antihistamin (siklizin, meklizin, sinarizin, prometazin, dan dimenhidrinat). Obat- obatan ini efektif terhadap segala jenis muntah, dan  banyak digunakan pada mabuk darat dan mual kehamilan (antihistaminika) efeknya berdasarkan sifat antikolinergisnya dan mungkinjuga blokade reseptor H1 di CTZ.

2. Antagonis Dopamin
Zat-zat ini hanya efektif pada mual yang diakibatkan oleh efek samping. Mekanisme kerjanya melalui perintangan neurotransmisi dari CTZ ke pusat muntah dengan jalan blokade reseptor dopamine.

 Propulsive (prokinetika) : metoklopramida dan domperidon banyak sekali digunakan. Pada dosis tinggi, metoklopramida menimbulkan efek-efek antikolinergis lebih kuat daripada neuroleptika.Alizaprida  (litican) menghambat refleks muntah secara sentral dan bersifa  anksiolitis.
Derivate fenotiazin : proklorperazin dan thietilperazintorecan).
Derivate butirofenon : haloperidol dan droperidol terutama digunakan pada muntah-muntah akibat gangguan neurologis dan setelah pembedahan.
3.  Antagonis
Contoh obatnya antara lain: granisetron, ondansetron, dan tripisetron. Mekanisme kerja kelompok zat agak baru ini belum begitu jelas, tetapi mungkin karena blokade serotonin yang memicu refleks muntah dari usus halus dan rangsangan terhadap CTZ. Terutama efektif selama hari pertama dari teraapi dengan sitostika yang bersifat emetogen kuat, juga pada radioterapi.

4. Kortikosteroida
Contoh obatnya deksametason ternyata efektif untuk muntah-muntah yang diakibatkan oleh sitostatika. Mekanisme kerjanya tidak diketahui. Pengunaannya sering sekali bersamaan suatu antagonis serotonin.

5. Benzodiazepine
Mempengaruhi system kortikal/limbis dari otak dan tidak mengurangi frekuensi dan hebatnya emesis, melainkan memperbaiki sikap pasein terhadap peristiwa muntah. Terutama lorazepam ternyata efektif sebagai pencegah muntah.

6. Kanabinoida
Contohnya antara lain : marihuana, THC. Efektif pada dosis tinggi untuk sitostatika.

C.  Mekanisme Muntah
1. Mabuk Darat (motion sickness)
Penyebab utama mabuk darat adalah pertentangan antara informasi yang disalurkan oleh organ keseimbangan otak disatu pihak dan informasi dari indera-indera lain di lain pihak. Khususnya menyangkut pertentangan antara mata dan indera perasa, yang sebetulnya harus bekerja sama dengan organ keseimbangan (labirin). Obat-obat pencegah antara lain :
Ø  Siklizin untuk perjalanan singkat (sampai 4 jam)
Ø  Meklizin dan skopolamin untuk perjalanan sampai 16 jam
Ø  Dimenhidrinat dan prometazin sangat efektif, tetapi efek sampingnya menyebabkan kantuk (sedatif)
Ø  Obat yang sangat efektif adalah kombinasi dari sinarizin 20mg + domperidon 15 mg (tauristil)
2. Muntah Kehamilan (morning sickness)
Jenis muntah ini biasanya terjadi antara minggu ke-6 dan ke-14 dari masa kehamilan akibat kenaikan pesat dari HCG (Human Chorion Gonadotropin). Gejala-gejala pada umumnya tidak hebat dan hilang dengan sendirinya, maka sedapat mungkin jangan diobati agar tidak mengganggu perkembangan organ-organ janin.
Pada kasus yang hebat sebaiknya diberikan:
Ø  Siklizin 3 dd 50mg
Ø  Meklizin 1 dd 12,5-25mg
Ø  Proklorperazin 2 dd 25mg
Ø  Vitamin B6 (piridoksin) 3 dd 25 mg
Ø  
D. Obat
1. Skopolamin hyosiamin, scopoldern TTS (transdermal)
Zat ini dianggap sebagai yang paling efektif untuk profilaksis dan penanganan mbauk darat. Efek samping tersering adalah gejala antikolinergis umum: mulut kering, lebih jarang rasa kantuk, gangguan penglihatan , obstipasi dan iritasi kulit. Sampai 3 hari penggunaan juga mula dan muntah, nyeri kepala dan gangguan keseimbangan.
2.  Antihistaminika
Obat ini terutama digunakan untuk mencegah dan mengobati mual dan muntah akibat mabuk darat serta pada gangguan tujuh keliling (vertigo).
Siklizin dan dimenhidrinat diresorpsi baik, kerjanya cepat dan dapat bertahan 4-5 jam. Meklizin baru berkerja setelah 1-2 jam, tetapi efeknya lebih lama, antara 12 dan 24 jam.
Efek sampingnya berupa perasaan mengantuk dan efek antikolinergis yang agak sering dilaporkan pada dimenhidrinat, jarang pada siklizin dan meklizin.
3. Neuroleptika
Sejumlah neuroleptika juga berdaya anti-emetis khususnya derivate fenotiazin =, seperti perfenazin, proklorperazin, dan tietilperazin. Begitu pula derivate butirofenon. Pada proklorperazin dan lebih-lebih pada tietilperazin, efek anti emetisnya yang menonjol, sehingga digunakan khusus sebagai anti emetika pada kemo dan radioterapi. Efek samping yang terpenting adalah gejala ekstrapiramidal, efek antikolinergis, dan sedasi, yang paling ringan pada tietilperazin.
Dosis masing-masing adalah sebagai berikut:
·  Haloperidol (haldol) : 2-3 dd 0,5 mg.
· Perfenazin (trilafon) : 3 dd 4-8 mg, i.m 5 mg.
· Proklorperazin (stemetil) : 2-4 dd 5-10 mg, rectal 1-2 dd 25 mg.
· Tietilperazin (torecan) : oral dan rectal 2-4 dd 6,5mg, s.c/i.m 6,5 mg sekali.
4.  Metoklopramida : primperan, opram
Derivate aminoklorbenzamida ini berkhasiat  anti emetis kuat berdasarkan pertama-tama blokade reseptor dopamine di CTZ. Disamping itu, zat ini juga memperkuat  pergerakan dan pengosongan lambung. Efektif pada semua jenis muntah, termasuk akibat radio/khemoterapi dan migraine, pada mabuk darat oat ini tidak ampuh.
Efek sampingnya yang terpenting adalah sedasi dan gelisah berhubung rintangan darah otak. Efek samping lainnya berupa gangguan lambung usus serta gangguan ekstrapiramidal, terutama pada anak-anak kecil.
Dosis : 3-4 dd 5-10 mg, anak-anak maksimal 0,5 mg/kg/sehari. Rectal 2-3  dd 20 mg.

5. Domperidon : motilium
Senyawa benzimdazolinum ini adalah propulsivum yang berkhasiat menstimulasi peristalstik dan pengosongan lambun, selian berdaya anti emetis, digunakan pada relflux-esofagus  dan pada muntah akibat khemoterapi dan pada migraine.
Dosis : 3-4 dd 10-20 mg a.c; anak-anak 3-4 dd0,3 mg/kg, rectal anak-anak sampai 2 tahun2-4 dd 10 mg; i.m/i.v 0,1 -0,2 mg per kg berat badan dengan maksimum 1 mg/kg berat badan sehari.

6.  Ondansetron : zolfran
Senyawa carbazol ini adalah antagonis serotonin selektif (dari reseptor 5HT3). Berkerja anti emetis kuat dengan mengantagoniskan refleks muntah dari usus halus dan stimulasi CTZ, yang keduanya diakibatkan dengan pemberian dosis tunggal deksametason (20 mg/ infuse ) sebelum kemoterapi dimulai. Selain pada kemo dan radioterapi juga sering diberikan untuk profilaksis, gejala-gejala demikian setelah pebedahan ginekologi.
Efek sampingnya berupa nyeri kepala, obstipasi, rasa panas di muka dan perut bagian atas,, jarang sekali gangguan ekstra pyramidal dan reaksi hipersensitivas.
Dosis : 1-2 jam sebelum mejalankan kemoterapi 8 mg, lalu tiap 12 jam 8 mg selama 5 hari. i.v 4-8 mg (perlahan).


sumber : Tjay, Tan Han and Kirana Raharja.2002. Obat-Obat Penting : Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya.Edisi ke V.Elex Media Komputindo: Jakarta.

No comments:

Post a Comment

Sebagai pembaca yang baik, koment yah. Makasih