Monday, July 4, 2011

ANTIDEPRESAN TRISIKLIK


ANTIDEPRESAN TRISIKLIK

Depresi adalah  suatu kondisi medis-psikiatris dan bukan sekedar suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu gangguan depresi.
            Antidepresan merupakan obat-obat yang efektif pada pengobatan depresi, meringankan gejala gangguan depresi, termasuk penyakit psikis yang dibawa sejak lahir.
Obat antidepresi trisiklik (ATS)
Obat ATS adalah sejenis obat yang digunakan sebagai antidepresan Dinamakan trisiklik karena struktur molekulnya mengandung 3 cincin atom.
Mekanisme kerja ATS mengatur penggunaan neurotransmiter norepinefrin dan serotonin pada otak. ATS aman dan efektif dalam pengobatan penyakit depresif akut dan jangka panjang. Obat ini menyebabkan sedasi dan efek samping antikolinergik, seperti mulut kering, pandangan kabur, konstipasi, retensi urine, hipotensi ortostatik, kebingungan sementara, takikardia, dan fotosensitivitas. Efek samping toksik termasuk kebingungan, konsentrai buruk, halusinasi, delirium, kejang, depresi pernafasan, takikardia, bradikardia, dan koma.
Contoh obat-obatan yang tergolong antidepresan trisiklik diantaranya adalah amitriptilin, amoxapin, imipramin, protriptilin, desipramin, doksepin, maprotilin, dan nortriptilin. 
Farmakokinetik
§  Absorbsi dan distribusi
AST mudah diabsorbsi peroral dan karena bersifat lipofilik, tersebar luas dan mudah masuk SSP. Pelarutan lipid ini juga menyebabkan obat mempunyai waktu paruh panjang, misalnya 4-17 jam untuk imipramin. Akibat berbagai variasi metabolisme first pass pada hati, AST mempunyai ketersediaan hayati yang rendah dan tidak tetap. Karena itu, respons pasien digunakan untuk menetapkan dosis. Periode pengobatan awal biasanya 4-8 minggu. Dosis dapat dikurangi perlahan kecuali bila terjadi relaps.

§  Metabolisme dan ekresi
Obat-obat ini dimetabolisme oleh sistem mikrosomal hati dan dikonjugasi dengan asam glukuronat. Akhirnya  AST dikeluarkan sebagai metabolit non-aktif melalui ginjal.  

Obat
Boavailabilitas (%)
Plasma T1/2 (Jam)
Volume Distribusi (L/kg)
Konsentrasi Plasma Terapeutik (ng/mL)
Ikatan Protein (%)
Amitriptilin
31-61
31-46
5-10
80-200 total
82-96
Amoxapin
-
8
-
-
-
Desipramin
60-70
14-62
22-59
240-700
73-90
Doksepin
13-45
8-24
9-33
30-150
-
Imipramin
29-77
9-24
15-30
>180 total
76-95
Maprotilin
66-75
21-25
15-28
200-300
88
Nortriptilin
32-79
18-93
21-57
50-150
93-95
Protriptilin
77-93
54-198
19-57
70-170
90-95

Daftar Pustaka
Katzung, Bertram G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi 2. Jakarta : Salemba  Medika
Mycek, Mary J, dkk. 1995. Farmakologi Ulasan Bergambar. Edisi 2. Jakarta : Widya Medika
http://www.farmasiku.com/index.php?target=categories&category_id=172

No comments:

Post a Comment

Sebagai pembaca yang baik, koment yah. Makasih