Sunday, September 25, 2011

HORMON DAN SISTEM ENDOKRIN



A.DEFINISI
Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kelenjar sekresi internal) , yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon ecara langsung ke dalam aliran darah.Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai           organ   tubuh.

B. KELENJAR ENDOKRIN
1. Hipotalamus
Hipotalamus  melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa; beberapa  diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yanglainnya menekan pelepasan hormon hipofisa.

2.Kelenjar hipofisa
Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan ber-bagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh     organ   lainnya.
Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya.

Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipo Kelenjar ini terletak di bawah organ hipotalamus. Kelenjar ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Hipofisis Anterior, menghasilkan
1.HGH, (Human Growth Hormone) adalah hormon yang merangsang pertumbuhan manusia.
2. ACTH (adrenocortitropic hormone) adalah hormon yang merangsang/memacu kerja kelenjar adrenal.
3. TSH (tiroid stimulating hormone) adalah hormon yang merangsang kerja kelenjar tiroid.
4. LTH (Lutteo Tropic Hormone) adalah hormon yang merangsang pengeluaran air susu dari kelenjar susu. Disebut juga prolaktin.
5. FSH (Follicle Stimulating Hormone) adalah hormon yang memicu terjadinya proses spermatogenesis dan oogenesis.
6. LH (Lutenizing Hormone) adalah hormon yang membantu pematangan sel ovum atau sel sperma.
b.  Hipofisis Posterior, menghasilkan
1. ADH (Antidiuretic Hormone) adalah hormon yang merangsang reabsorpsi pada ginjal, sehingga mengurangi kadar air yang dikeluarkan.
2.  Oksitosin adalah hormon yang merangsang kontraksi uterus.
3. Vasopresin adalah hormon yang merangsang penyempitan pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga mempengaruhi tekanan darah. Vasopresin bekerja lebih lama dibandingkan adrenalin..
c.  Hipofisis Intermedia, menghasilkan
1.  Melanotropin dan Intermedin adalah hormon yang merangsang produksi pigmen melanin di kulit.Hipofisis intermedia lama-kelamaan akan menyusut dan menyatu dengan hipofisis anterior.
3.  Kelenjar Tiroid (kelenjar gondok)
Kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di sebelah bawah jakun dan terdiri dari dua buah lobus.Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu
1.tiroksin(T3) fungsinya Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan system saraf
2. Triiodontironin(T4) fungsinya Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan sistem saraf
Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin) yang mengan-
dung yodium. Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh sebab itu kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.
4.  Kelenjar Paratiroid (kelenjar anak ginjal)
      Berjumlah empat buah terletak di belakang kelenjar tiroid.Kelenjar ini menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur : absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan kalsium dari tulang.Hormon paratiroid meningkatkan kalsium darah dengan cara merangsang reabsorpsi kalsium di ginjal dan dengan cara penginduksian sel –sel tulang osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada tulang sejati dan melepaskan kalsium ke dalam darah
5.  Kelenjar Timus
      Kelenjar timus adalah kelenjar yang terletak di rongga dada dan berbetuk seperti kacang.Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa. .kelenjar ini menghasilkan STH (somatotrof hormone) yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan. Jika terjadi hipersekresi/kelebihan produksi maka orang itu akan menderita akromegali, yaitu penebalan pada kulit wajah/jari.Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.
6.   Kelenjar Adrenal ( Suprarenal / Anak Ginjal)
     Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).Hormon dan pengaruh hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal dapat dilihat pada Tabel
a.       Korteks adrenal
Korteks adrenal esensial untuk bertahan hidup. Kehilangan hormon adrenokortikal dapat menyebabkan kematian. Korteks adrenal mensintesa tiga kelas hormon steroid yaitu mineralokortikoid, glukokortikoid, dan androgen.
     1. Mineralokortikoid
    Mineralokortikoid (pada manusia terutama adalah aldosteron) dibentuk pada zona glomerulosa korteks adrenal. Hormon ini mengatur keseimbangan elektrolit dengan meningkatkan retensi natrium dan ekskresi kalium. Aktivitas fisiologik ini selanjutnya membantu dalam mempertahankan tekanan darah normal dan curah jantung. Defisiensi mineralokortikoid (penyakit Addison’s) mengarah pada hipotensi, hiperkalemia, penurunan curah jantung, dan dalam kasus akut, syok. Kelebihan mineralokortikoid mengakibatkan hipertensi dan hipokalemia.
2.  Glukokortikoid
Glukokortikoid dibentuk dalam zona fasikulata. Kortisol merupakan glukokortikoid utama pada manusia. Kortisol mempunyai efek pada tubuh antara lain dalam: metabolisms glukosa (glukosaneogenesis) yang meningkatkan kadar glukosa darah; metabolisme protein; keseimbangan cairan dan elektrolit; inflamasi dan imunitas; dan terhadap stresor.
3.  Hormon seks
Korteks adrenal mensekresi sejumlah kecil steroid seks dari zona retikularis. Umumnya adrenal mensekresi sedikit androgen dan estrogen dibandingkan dengan sejumlah besar hormon seks yang disekresi oleh gonad.Kelebihan pelepasan androgen menyebabkan virilisme. sementara kelebihan pelepasan estrogen (mis., akibat karsinoma adrenal menyebabkan ginekomastia dan retensi natrium dan air.
b. Medulla, yang menghasilkan hormon adrenalin (disebut juga epinefrine). Adrenalin adalah hormon yang mampu merangsang pelebaran daerah bronkus dan bronkiolus (jadi bronkus sama bronkiolusnya dilebarkan….), meningkatkan denyut jantung, melemaskan otot polos yang kaku pada pembuluh darah, dan mengubah glikogen menjadi glukosa.
7.  Kelenjar Pankreas (Langerhans)
       Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas,sehingga di kenal dengan pulau – pulau langerhans.Kelenjar pankreas menghasilkan:
1.      Insulin, berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen, sehingga menurunkan kadar

gula darah. Insulin mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel – sel tubuh menembus membrane sel.
2.  Glukagon, berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa, sehingga meningkatkan kadar gula darah.
Di dalam otot glukosa dimetabolisasi dan disimpan dalam bentuk cadangan.Di sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan glikogen (glikogenesis) dan pembentukan lemak (lipogenesis).Kadar glukosa yang tinggi dalam darah merupakan rangsangan untuk mensekresikan insulin. Sebaliknya glukogen bekerja secara berlawanan terhadap insulin.
8.   Kelenjar Kelamin (Gonad)
a. Ovarium
varium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut.
1.      Estrogen
Berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus
2.      Progesteron
Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LHProgesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang sudah dibuahi.  
b. Testis
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testis mensekresikan hormon testosterone yang berfungsi merangsang pematangan sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda kelamin pria,misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara.

DFTAR PUSTAKA 
www.medicastore.com/hormon dan sistem endokrin


2 comments:

Sebagai pembaca yang baik, koment yah. Makasih