Wednesday, June 22, 2011

PSIKOFARMAKA ( OBAT PSIKOTROPIK)



A.    Definisi
                  Psikofarmaka atau obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada Sistem Saraf Pusat (SSP) dengan mempengaruhi fungsi-fungsi psikis dan proses mental.

B.     Pengolongan
Psikofarmaka dapat digolongkan dalam beberapa golongan yaitu : anti-psikosis, anti-depresan, anti-mania, anti-anxietas, anti-insomnia, anti-obsesifkonfulsif, anti panik.
1.      Anti psikosis
a.       definisi
Disebut juga neuroleptika atau major tranquillizers, adalah obat-obat yang dapat menekan fungsi-fungsi psikis tertentu tanpa mempengaruhi fungsi-fungsi umum, seperti berpikr dan berkelakuan normal. Obat ini dapat meredakan emosi dan agresi, dan dapat pula menghilangkan atau mengurangi gangguan jiwa seperti : impian, halusinasi serta menormalkan perilaku yang tidak normal.

b.       pengolongan
·         fenotiazin, contoh obat : chlorpromazine (dosis 150-600 mg/hari), thioridazin (dosis 150-600 mg/hari), Trifluoperazin (dosis 10-15 mg/hari), perfenazin (12-24 mg/hari), Flufenazin (dosis 10-15 mg/hari).
·         Butirofenon, contoh obat : Halloperidol (dosis 5-15 mg/hari), Droperidol (dosis 7,5-15 mg/hari).
·         Difenilbutil piperidin, contoh obat : pimozide ( dosis 1-4 mg/hari).
·         Atypcal, contoh obat : Risperidon ( dosis 2-6 mg/hari).

c.       Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja dari obat anti-psikosis yaitu Memblokade Dopamine pada reseptor pasca sinaps neuron di otak, dan juga dapat memblokade reseptor kolinergik, adrenergic dan histamine. Untuk obat generasi pertama ( fenotiazin dan butirofenon), umumnya tidak terlalau selektif benzamid sangat selektif dalam memblokade reseptor dopamine D2. Anti-psikosis golongan atypical memblokade reseptor dopamine dan juga serotonin 5HT2.

d.      Indikasi
Obat anti-psikosis merupakan pilihan pertama dalam menangani skizofreni, untuk memgurangi delusi, halusinasi, gangguan proses dan isi pikiran dan juga efektif dalam mencegah kekambuhan. Major transquilizer juga efektif dalam menangani mania, perilaku kekerasan dan agitasi akibat bingung dan demensia.

e.       Efek Samping
      Efek samping yang ditimbulkan dari pengunaan obat anti-psikosis antara lain :
·         Sedasi dan Inhibisi Psikomotor
·         Gangguan Otonomik
·         Gangguan Ekstrapiramidal
·         Ggn Endokrin, metabolik, hematologik

f.       Kontraindikasi
Obat-obat anti-psikosis berkontradiksi dengan : penyakit hati, penyakt darah, kelainan jantung, epilepsy, febris yang tinggi, penyakit SSP, ketergantungan alcohol, dan gangguan kesadaran.

2.      Obat Antidepresan
                              Disebut juga dengan : Thymoleptics, Psychic Energizers.
a.       Definisi
              Antidepresan adalah obat yang mampu memperbaiki suasana jiwa dengan menghilangkan atau meringankan gejala keadaan murung, yang idak disebabkan oleh kesulitan social ekonomi, obat-obatan, atau penyakit.
b.      Pengolongan
·         Trisiklik (TCA) : Amitriptilin (75-150 mg/hari), Imipramin ( 75-150 mg/hari).
·         SSSRI : sentralin (50-150 mg/hari), Fluvoxamin (50-100 mg/hari), Fluxentin (20-40 mg/hari), Paroxentin (20-40 mg/hari).
·         MAOI : Moclobemide (300-600 mg/.hari)
·         Atypical : mianserin (30-60 mg/hari), Trazodon ( 75-150 mg/hari), Maprotilin (75-150 mg/hari dosis terbagi).

c.       Mekanisme Kerja
     menghambat re-uptake aminergic neurotransmiter, menghambat penghancuran oleh enzim monoamine oxidaseà sehingga tjd peningkatan jumlah aminergic neurotransmiter pana sinaps neuron di SSP.

d.      Indikasi
Obat antidepresan digunakan untuk penderita depresi dan kadang juga berguna untuk penderita ansietas foba, obsesif-kompulsif, dan mencegah kekambuhan depresi.

e.       Efek samping
·         Sedasi
·         Efek Antikolinergik  (mulut kering, penghilatan kabur, konstipasi, sinus takikardi)
·         Efek Anti Adrenergik Alfa (perubahan EKG, hipotensi)
·         Efek Neurotoksik

f.       Kontraindikasi
            Kontraindikasi pada penyakit jantung koroner, Glaucoma, retensi urin, hipertensi prostat, gangguan fungsi hati, epilepsy.

3.      Obat Antimania
   Disebut juga sebagai Mood Modullators, Mood Stabilizers, Antimanics

a.       Definisi
Obat Antimania adalah obat yang digunakan untuk mengendalikan kecenderungan patologis untuk suatu aktivitas tertentu, yang tidak dapat dikendalikan , misalnya mengutil ( kleptomania).

b.      Pengolongan
Obat antimania yang menjadi acuan adalah litium karbonat (250-500 mg/hari).

c.       Mekanisme Kerja
Efek anti mania dari lithium carbonate disebabkan kemampuanya mengurangi dopamine reseptor supersensitivity, meningkatkan cholinergic muscarinic activity, dan menghambat cyclic adenosine monophospate.


d.      Efek Samping
Efek samping lithium berhubungan erat dengan dosis dan kondisi fisik pasein. Efek samping dini yaitu mulut kering, haus, gastrointestinal distress, kelemahan otot, poliuria, tremor halus,. Sedangkan efek samping lain yaitu : hipotiroidisme, peningkatan BB, odema, lekositosis, ggn daya ingat dan konsentrasi

e.        Kontraindikasi
Kontraindikasi pada ibu hamil.

4.      Anti Ansietas
Sering juga disebut : Psycholeptics, Minortranqulizers, Anxyolitics, Ansiolitika

a.       pengolongan
·         benzodiazepine
Obat anti ansietas golongan Benzodiazepin yang menjadi acuan adalah Diazepam/ Klordiazepoksid, selain itu ada beberapa jenis obat lain seperti Lorazepam, Clobazam, Brumazepin, Oksazolom, Klozepat, Alpazolam, dan Prazepam.
·         Non benzodiazepine
Untuk obat non benzodiazepine antara lain Sulpirid dan Buspiron.

b.      Mekanisme Kerja
Obat antiansietas benzodiazepine yang bereaksi dengan reseptornya yang akan meng-inforce the inhibitory action of GABA neuron, sehingga hiperaktivitas tersebut mereda. Sindrom ansietas disebabkan hiperaktivitas dari system limbic yang terdiridari dopaminergic, nonadrenergic, seretonnergic yang dikendalikan oleh GABA ergic yang merupakan suatu inhibitory neurotransmitter.

c.       Efek Samping
Efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan obt antiansietas antara lain: mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerkaa psikomotor menurun, kemampuan kognitif melemah, relaksasi otot (rasa lemas, cepat lelah),

d.      Kontraidikasi
Pasien dengan hipersensitif terhadap benzodiazepin, glaukoma, miastenia gravis, insufisiensi paru kronik, penyakit ginjal dan penyakit hati kronik.
5.      Anti Insomnia
Sering disebut juga Hypnotics, Somnifacient, Hipnotika
a.       Pengolongan Obat
Obat acuan adalah fenobarbital
·         Benzodiazepine : Nitrazepam, Trizolam, Estazolam
·         Non Benzodiazepin : Choral Hydrate
b.      Mekanisme Kerja
Obat anti-insomnia bekerja pada reseptor BZ1 di susunan saraf pusat yang berperan dalam memperantara proses tidur.



c.       Efek Samping
Efek samping yang ditimbulkan yaitu supresi SSP pada saat tidur, rebound phenomen.

d.      Kontraindikasi
Berkontraindikasi pada wanita hamil dan menyusui, gagal jantung, penyakit pernapasan akut, dan sleep apnoe syndrome.

6.      Obat Antipanik
Sebut juga sebagai : Drugs Used In Panic Disorders

a.       Nama Obat
     Obat  yang menjadi acua untuk antipanik adalah Imipramin, selain itu juga obat lain seperti : Clomipramin, Alprazol, Moclobemid, Setralin, Fluoxetin, Parocetin, dan Fluvoxamine.

b.      Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja obat antipanik adalah menghambat reuptake serotonin
c.       Efek Samping
Efek samping yang ditimbulkan antara lain: mengantuk, sedasi, kewaspadaan berkurang,  dan Neurotoksik.

d.      Lama pemberian
·         Lamanya pemberian obat tergantung dari individual, umunya selama 6- 12 bulan, kemudian dihentikan secara bertahap selama 3 bulan bila kondisi penderita sudah memungkinkan
·         Dalam waktu 3 bulan bebas obat 75% penderita menunjukkan gejala kambuh. Dalam keadaan ini maka pemberian obat dengan dosis semula diulangi selama 2 tahun. Setelah itu dihentikan secara bertahap selama 3 bulan.

7.      Obat Anti Obsesif Kompulsif
            Disebut juga sebagai : Drugs Used In Obsessive Compulsive Disorders
a.       Pengolongan Obat
Obat anti Obsesif Kompulsif yang menjadu acuan adalah klomipramin. Obat anti kompulsi dapat digolongkan menjadi :
·         Trisiklik : Klomipramin
·         SSRJ : sentralin, paroksin, Flovokamin, Fluoksetin.

b.      Mekanisme Kerja
Menghambat re-uptake neurotransmitter serotonin sehingga gejala mereda.

3 comments:

Sebagai pembaca yang baik, koment yah. Makasih