Wednesday, April 16, 2014

Kafein


Alkaloid utama dalam teh adalah kafein. Kafein (1,3,7-trimetil xantin) adalah suatu alkaloid dari keluarga metil xantin. Kafein ditemukan pada tahun 1817 – 1820 di lab. Pelletier dan Caventon di Fakultas Farmasi Paris, saat melakukan penelitian alkaloid. Kafein memiliki berat molekul 194,19 dengan rumus kimia C8H10O2.

Kandungan alkaloid kafein memiliki sifat menyegarkan yang juga mempengaruhi cita rasa dari teh. Kafein sangat penting terhadap kualitas teh. Selama proses pengolahan teh, kafein bereaksi dengan tanin membentuk kafein tanat, yang memiliki rasa dan aroma menyenangkan walaupun sebagian terasa pahit. 

Kafein juga akan bereaksi dengan katekin atau hasil oksidasinya membentuk senyawa yang menentukan kesegaran dari teh. Kafein tidak mengalami perubahan selama pengolahan teh, tetapi dipandang sebagai bahan yang menentukan kualitas teh.


Secara ilmiah, efek langsung dari kafein terhadap kesehatan sebetulnya tidak ada, tetapi yang ada adalah efek tak langsung berupa rasa gelisah (neuroses), tidak dapat tidur (insomnia), dan denyut jantung tak beraturan (tachycardia). Terlalu  banyak kafein dapat menyebabkan keracunan (intoksikasi) kafein (yaitu mabuk akibat kafein) yang gejalanya berupa keresahan, kerisauan, insomnia, keriangan, muka merah, kerap kencing (diuresis), dan masalah gastrointestinal. Batas aman konsumsi kafein perhari yaitu sekitar 300 mg. Jika lebih dari 1 g kafein dikonsumsi dalam satu hari, gejala seperti kejang otot (muscle twitching), kekusutan pikiran dan perkataan, aritmia kardium (gangguan pada denyutan jantung) dan gejolak psikomotor (psychomotor agitation) bisa terjadi. Intoksikasi kafein juga bisa mengakibatkan kepanikan dan penyakit kerisauan. Namun  kafein juga memiliki kegunaan yaitu jika di konsumsi antara 85-250 mg dapat memberikan efek tidak begitu, mengurangi lelah, mempercepat dan  menjernihkan daya pikir. 

Efek kafein dapat meningkat apabila berinteraksi dengan beberapa jenis obat, seperti obat asma, pil KB, antidepresan, antipsikotika, simetidin. Akibatnya mungkin terjadi kofeinisme disertai gejala gelisah dan mudah terangsang, sakit kepala, tremor, pernapasan cepat dan insomnia (Bispo, 2002).

1 comment:

Sebagai pembaca yang baik, koment yah. Makasih