Saturday, May 10, 2014

Metode Pengujian Senyawa Antibakteri



             Metode pengujian antibakteri yang umum dilakukan adalah metode pengenceran dan metode difusi (Hugo, 2005).
            
             2.8.1     Metode Pengenceran

                         Metode ini biasa digunakan untuk menentukan Konsentrasi Hambat minimum (KHM) dari suatu senyawa antibakteri, berdasarkan ada atau tidaknya pertumbuhan bakteri uji. Metode pengenceran dapat dilakukan dengan cara pengenceran tabung (turbidimetri) dan dilusi padat.

1.       Metode pengenceran tabung (turbidimetri)
         Pada metode ini, senyawa antibakteri yang akan diuji aktivitasnya, diencerkan dalam suatu media cair menjadi beberapa konsentrasi yang diinginkan, lalu diinokulasi bersama bakteri uji kemudian diinkubasi pada suhu 37º C selama 18-24 jam. Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) senyawa antibakteri ditentukan dengan mengamati terhambatnya pertumbuhan bakteri pada beberapa konsentrasi tersebut (Hugo, 2005).

2.      Metode dilusi padat atau dilusi agar
         Pada metode ini, senyawa antibakteri diencerkan dengan media agar cair yang dicairkan pada suhu ± 50º C, kemudian dimasukkan ke dalam cawan petri dan dibiarkan sampai memadat. Pada media padat tersebut diinokulasikan bakteri uji, kemudian diinkubasi pada suhu 37º C selama 18-24 jam. Konsentrasi Hambat minimum (KHM) ditentukan dengan mengamati terhambatnya pertumbuhan bakteri pada berbagai konsentrasi senyawa antibakteri yang digunakan (Hugo, 2005).

2.8.2     Metode Difusi

             Pada metode ini, senyawa yang akan diuji aktivitas antibakterinya akan berdifusi ke dalam media agar yang telah diinokulasi bakteri uji. Ada atau tidaknya pertumbuhan bakteri merupakan dasar dari metode ini.

1.             Metode Cakram (Disc Method)
Kertas cakram yang berisi senyawa antibakteri dengan konsentrasi tertentu diletakkan pada media agar yang telah diinokulasi bakteri uji, kemudian diinkubasi pada suhu 37º C selama 18-24 jam. Selanjutnya zona bening yang terbentuk di sekitar cakram diamati (Hugo, 2005).

2.             Metode Sumur (Hole Method)
Media agar yang telah diinokulasi bakteri uji, dilubangi menggunakan perforator dengan diameter tertentu. Setiap lubang diisi dengan konsentrasi tertentu larutan senyawa antibakteri, kemudian diinkubasi pada suhu 37º C selama 18-24 jam. Selanjutnya diamati zona bening yang terbentuk di sekitar lubang.

Faktor yang dapat mempengaruhi daya hambat suatu antibakteri terhadap mikroorganisme diantaranya kepadatan populasi mikroorganisme, kepekaan bakteri terhadap senyawa antibakteri terhadap mikroorganisme, konsentrasi senyawa antibakteri yang digunakan, suhu, dan kandungan bahan organik (Hugo, 2005).

Artikel Terkait :

Antibakteri

No comments:

Post a Comment

Sebagai pembaca yang baik, koment yah. Makasih