Fungsi kulit sebagai organ
tubuh sangat kompleks dan berkaitan satu
dengan lainnya seperti antara
lain :
a. Fungsi Proteksi
Kulit dapat melindungi bagian dalam organ tubuh
manusia terhadap gangguan-angguan fisik, atau mekanik, seperti adanya tekanan,
gesekan, tarikan, gangguan kimiawi, terutama adanya zat-zat kimia iritan
(lisol, karbol, asam atau basa kuat lainnya), adanya gangguan panas atau
dingin, gangguan sinar radiasi atau sinar ultraviolet, adanya gangguan kuman,
jamur, bakteri, atau virus, dan lain sebagainya.
b. Fungsi absorpsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan,
maupun benda padat. Tetapi cairan yang mudah menguap akan lebih mudah diserap
kulit, begitu pula zat yang larut dalam minyak atau lemak. Kemampuan absorpsi
kulit juga dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, adanya hidrasi, kelembaban udara,
atau metabolisme dan jenis vehikulum zat yang menempel di kulit. Penyerapan
atau absorpsi zat dapat terjadi melalui celah antarsel, saluran kelenjar
keringat, atau saluran keluarnya rambut.
c.
Fungsi eksresi
Kelenjar-kelenjar pada kulit ternyata dapat mengeluarkan
zat-zat yang tidak berguna atau sisa-sisa metabolisme dalam tubuh, seperti
misalnya NaCl, urea, asam urat, amonia, dan sedikit lemak. Sebum yang
diproduksi kelenjar palit kulit akan melindungi kulit, yaitu dengan cara
meminyaki kulit dan menahan penguapan air yang berlebihan, sehingga kulit tidak
menjadi kering. Produk kelenjar lemak dan kelenjar keringat pada permukaan
kulit dapat membentuk keasaman dari kulit
yaitu pada pH 5-6,5.
d.
Fungsi Pengindra (sensori)
Bagian kulit yang mengandung ujung-ujung saraf
sensorik adalah bagian dermis dan subkutis. Sehingga apabila ada sesuatu yang
menyinggung bagian tersebut akan segera dapat diindra.
e.
Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh (Termoregulasi)
Kulit melakukan peran ini dengan cara mengeluarkan
keringat dan mengerutkan otot dinding pembuluh darah kulit, pada keadaan suhu
tubuh meningkat. Mekanisme pengaturan suhu tubuh dilakukan dengan cara kelenjar keringat mengeluarkan banyak
keringat ke permukaan kulit apabila suhu meningkat. Dan apabila terjadi penguapan
keringat, maka kalori tubuh (panas) akan terbuang, dan suhu dapat disesuaikan.
Vasokonstriksi dari pembuluh darah kapiler kulit, dapat menyebabkan kulit akan melindungi diri dari
kehilangan panas sewaktu terjadi pendinginan secara tiba-tiba.
f.
Fungsi Pembentukan Pigmen (Melanogenesis)
Sel pembentuk pigmen kulit (melanosit) terletak pada
lapisan basal epidermis. Sel-sel ini berasal dari ujung saraf, yang jumlahnya
1:10 dengan sel basal. Jumlah melanosit serta jumlah dan besarnya melanin yang
terbentuk dapat menentukan warna kulit. Melanin dibentuk dari sejenis protein,
tirosin, dengan bantuan enzim tirosinase, ion Cu dan oksigen oleh sel melanosit
di dalam melanosom dalam badan sel melanosit. Pajanan sinar matahari sangat
mempengaruhi produksi melanin. Bila pajanan bertambah produksi melanin juga
akan meningkat.
g.
Fungsi Keratinisasi
Lapisan epidermis kulit orang dewasa terdiri atas tiga
jenis sel utama yaitu keratinosit,
melanosit, dan sel Langerhans. Sel tanduk yang berasal dari keratinosit
secara kontinu akan lepas dari permukaan kulit, diganti oleh sel yang terletak
di bawahnya. Proses keratinisasi sel dari sel basal menjadi sel tanduk
berlangsung selama 14-21 hari. Proses ini berlangsung secara terus-menerus dan
berguna suntuk melaksanakan fungsi rehabilitasi kulit. Pada beberapa macam
penyakit kulit proses ini terganggu, sehingga kulit akan terlihat kering,
bersisik, tebal, kasar, dan keriput.
h.
Fungsi Ekspresi Emosi
Hasil gabungan dari fungsi-fungsi yang telah
disebutkan di atas, menyebabkan kulit mampu untuk berfungsi sebagai alat untuk
menyatakan emosi yang terdapat dalam jiwa manusia (Wasitaatmadja, 1997).
No comments:
Post a Comment
Sebagai pembaca yang baik, koment yah. Makasih