Kulit
Kulit
adalah organ tubuh yang terletak paling luar, berfungsi untuk membatasinya
dengan lingkungan hidup manusia (Djuanda, 1993). Kulit merupakan organ yang
esensial dan vital, serta dapat merupakan cermin bagi kesehatan dari kehidupan
seseorang. Jenis kulit sangat kompleks, elastis dan sensitif, bervariasi
tergantung pada iklim, umur, ras, dan lokasinya (Wirakusumah, 1997).
Kulit
terletak dibagian luar tubuh, dengan luas kurang lebih 1,5 m dan beratnya
sekitar 15 % berat badan. Kulit merupakan struktur fibrosa elastis yang rumit,
yang berhubungan dengan organ dalam tubuh melalui jaringan ikat di dermis yang
kaya pembuluh darah, pembuluh limfe, dan serat.
Kulit
ada yang halus dan ada yang kasar, ada yang berambut dan ada yang tidak
berambut, ada yang tipis dan tebal. Umumnya permukaan kulit ekstensor atau
dorsal lebih kasar. Kulit mempunyai lipatan yang disebut garis Langer dengan serabut kolagen
dibawahnya. Kulit kepala seperti juga kulit yang lain, dapat dibagi menjadi epidermis,
dermis atau korium, dan subkutis atau hipodermis. (Wasitaatmadja, 1997).
a. Lapisan
Epidermis
Epidermis merupakan lapisan kulit yang paling luar,
dengan tebal 0,16 mm pada pelupuk mata, dan 0,8 mm pada
telapak tangan dan kaki. Epidermis berfungsi sebagai sawar dasar dari kulit
terhadap kehilangan air, elektrolit, dan nutrisi lain dari tubuh, serta
penetrasi air atau substansi asing dari luar. Epidermis juga dapat mencegah
atau menghambat kehilangan air dari tubuh, hingga semua jaringan lain dapat
terjaga keseimbangan dinamisnya dengan lingkungan (Anief, 1997).
Epidermis terdiri atas lima lapisan, yaitu :
1. Stratum corneum (lapisan
tanduk),yaitu lapisan kulit paling luar yang terdiri atas beberapa lapis
sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah
menjadi keratin atau zat tanduk
2. Stratum lucidum (daerah
sawar) terdapat langsung dibawah stratum korneum. Terdiri dari lapisan
sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang telah berubah menjadi protein
dan eleidin yang dapat berubah menjadi keratin. Lapisan ini terlihat jelas pada
telapak tangan dan kaki.
3. Stratum granulosum
(lapisan keratohialin) merupakan 2 atau 3 lapisan sel gepeng dengan sitoplasma
berbutir kasar dan inti sel terdapat diantaranya. Butir-butir kasar ini terdiri
atas keratohialin, dan tampak jelas di telapak tangan dan kaki.
4. Stratum spinosum (lapisan
Malpighi) terdiri atas beberapa lapis sel berbentuk poligonal dengan
ukuran yang bermacam-macam akibat dari proses mitosis. Protoplasmanya jernih karena banyak
mengandung glikogen dan inti selnya terletak di tengah. Sel-sel ini makin dekat
ke permukaan kulit bentuknya berubah menjadi makin gepeng.
5. Stratum basalis terdiri
atas sel-sel berbentuk kubus (kolumnar) yang tersusun vertikal, dan berbaris
seperti pagar (palisade). Lapisan ini merupakan dasar dari epidermis,
yang berkembang secara mitosis (Wasitaatmadja, 1997).
b. Dermis
Dermis atau korium, kutis, atau true skin
mempunyai tebal 3-5 mm. Merupakan anyaman serabut kolagen dan elastin, yang
bertanggung jawab untuk menentukan sifat-sifat penting dari kulit. Pada dermis
terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe, rambut, kelenjar lemak (sebasea),
kelenjar keringat, otot dan serabut saraf serta korpus Pacini. Pada daerah atas
dari dermis terdapat papillae yang membentuk lapisan papil yang
berhubungan dengan epidermis. Pada lapisan dermis terdapat ujung-ujung dari
pembuluh syaraf yang dapat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi,
seperti perubahan suhu, adanya aplikasi anestetika lokal, atau adanya iritasi
(Anief, 1997). Lapisan ini terdiri atas : Pars papilaris,
yaitu bagian yang menonjol ke dalam epidermis, berisi ujung serabut saraf dan
pembuluh darah dan Pars
retikularis, yaitu bagian bawah
dermis yang berhubungan dengan subkutis, terdiri atas serabut penunjang
kolagen, elastin dan retikulin.
c. Hipodermis
(subkutis)
Lapisan ini merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas
jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Sel lemak merupakan sel
bulat, besar, dengan inti terdesak ke pinggir karena sitoplasma lemak yang
berjumlah banyak. Lapisan sel lemak disebut panikulus adiposus, berfungsi
sebagai cadangan makanan. Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi,
pembuluh darah, dan saluran getah bening. Tebal jaringan lemak tidak sama
tergantung pada lokasinya, seperti di abdomen 3 cm, sedangkan di daerah kelopak
mata dan penis sangat tipis. Lapisan lemak ini juga berfungsi sebagai bantalan
(Wasitaatmadja, 1997).
No comments:
Post a Comment
Sebagai pembaca yang baik, koment yah. Makasih