Saturday, May 10, 2014

Kulit dan Lapisannya


Kulit
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar, berfungsi untuk membatasinya dengan lingkungan hidup manusia (Djuanda, 1993). Kulit merupakan organ yang esensial dan vital, serta dapat merupakan cermin bagi kesehatan dari kehidupan seseorang. Jenis kulit sangat kompleks, elastis dan sensitif, bervariasi tergantung pada iklim, umur, ras, dan lokasinya (Wirakusumah, 1997).

Kulit terletak dibagian luar tubuh, dengan luas kurang lebih 1,5 m dan beratnya sekitar 15 % berat badan. Kulit merupakan struktur fibrosa elastis yang rumit, yang berhubungan dengan organ dalam tubuh melalui jaringan ikat di dermis yang kaya pembuluh darah, pembuluh limfe, dan serat.

Kulit ada yang halus dan ada yang kasar, ada yang berambut dan ada yang tidak berambut, ada yang tipis dan tebal. Umumnya permukaan kulit ekstensor atau dorsal lebih kasar. Kulit mempunyai lipatan yang disebut garis Langer dengan serabut kolagen dibawahnya. Kulit kepala seperti juga kulit yang lain, dapat dibagi menjadi epidermis, dermis atau korium, dan subkutis atau hipodermis. (Wasitaatmadja, 1997).

 Lapisan - Lapisan Pada Kulit
a.         Lapisan Epidermis 
Epidermis merupakan lapisan kulit yang paling luar, dengan tebal 0,16 mm pada pelupuk mata, dan 0,8 mm pada telapak tangan dan kaki. Epidermis berfungsi sebagai sawar dasar dari kulit terhadap kehilangan air, elektrolit, dan nutrisi lain dari tubuh, serta penetrasi air atau substansi asing dari luar. Epidermis juga dapat mencegah atau menghambat kehilangan air dari tubuh, hingga semua jaringan lain dapat terjaga keseimbangan dinamisnya dengan lingkungan (Anief, 1997).

Epidermis terdiri atas lima lapisan, yaitu :
1.      Stratum corneum (lapisan tanduk),yaitu lapisan kulit paling luar yang terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah menjadi keratin atau zat tanduk

2.      Stratum lucidum (daerah sawar) terdapat langsung dibawah stratum korneum. Terdiri dari lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang telah berubah menjadi protein dan eleidin yang dapat berubah menjadi keratin. Lapisan ini terlihat jelas pada telapak tangan dan kaki. 

3.      Stratum granulosum (lapisan keratohialin) merupakan 2 atau 3 lapisan sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan inti sel terdapat diantaranya. Butir-butir kasar ini terdiri atas keratohialin, dan tampak jelas di telapak tangan dan kaki. 

4.      Stratum spinosum (lapisan Malpighi) terdiri atas beberapa lapis sel berbentuk poligonal dengan ukuran yang bermacam-macam akibat dari proses mitosis.  Protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen dan inti selnya terletak di tengah. Sel-sel ini makin dekat ke permukaan kulit bentuknya berubah menjadi makin gepeng. 

5.      Stratum basalis terdiri atas sel-sel berbentuk kubus (kolumnar) yang tersusun vertikal, dan berbaris seperti pagar (palisade). Lapisan ini merupakan dasar dari epidermis, yang berkembang secara mitosis (Wasitaatmadja, 1997).

b.         Dermis
Dermis atau korium, kutis, atau true skin mempunyai tebal 3-5 mm. Merupakan anyaman serabut kolagen dan elastin, yang bertanggung jawab untuk menentukan sifat-sifat penting dari kulit. Pada dermis terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe, rambut, kelenjar lemak (sebasea), kelenjar keringat, otot dan serabut saraf serta korpus Pacini. Pada daerah atas dari dermis terdapat papillae yang membentuk lapisan papil yang berhubungan dengan epidermis. Pada lapisan dermis terdapat ujung-ujung dari pembuluh syaraf yang dapat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi, seperti perubahan suhu, adanya aplikasi anestetika lokal, atau adanya iritasi (Anief, 1997). Lapisan ini terdiri atas :  Pars papilaris, yaitu bagian yang menonjol ke dalam epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah dan Pars retikularis, yaitu bagian bawah dermis yang berhubungan dengan subkutis, terdiri atas serabut penunjang kolagen, elastin dan retikulin.  

c.         Hipodermis (subkutis)
Lapisan ini merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Sel lemak merupakan sel bulat, besar, dengan inti terdesak ke pinggir karena sitoplasma lemak yang berjumlah banyak. Lapisan sel lemak disebut panikulus adiposus, berfungsi sebagai cadangan makanan. Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah, dan saluran getah bening. Tebal jaringan lemak tidak sama tergantung pada lokasinya, seperti di abdomen 3 cm, sedangkan di daerah kelopak mata dan penis sangat tipis. Lapisan lemak ini juga berfungsi sebagai bantalan (Wasitaatmadja, 1997).

No comments:

Post a Comment

Sebagai pembaca yang baik, koment yah. Makasih