Saturday, May 10, 2014

metode pemisahan dan permurnian senyawa



a.       Ekstraksi Cair – cair
Ekstraksi cair-cair (ECC) merupakan teknik pemisahan yang sederhana dan umum. Pemisahan dilakukan menggunakan dua pelarut yang tidak bercampur atau sangat sedikit bercampur. Contoh senyawa dilarutkan dalam salah satu pelarut (”raffinate”), kemudian dicampur dengan pelarut yang lain (”extractant”) dalam corong pisah, pengocokan dilakukan dengan hati-hati untuk meningkatkan kontak antara kedua pelarut. Biasanya salah satu komponen tertinggal dalam pelarut raffinate dan komponen lainnya tertarik ke dalam pelarut extractant (Miller, J.M., 1975).    
        
b.      Kromatografi Lapis Tipis
Kromatografi lapis tipis merupakan metode pilihan untuk pemisahan semua kandungan yang larut dalam lipid, yaitu lipid, steroid, karotenoid, kuinon sederhana, dan klorofil. Kelebihan khas KLT adalah keserbagunaan, kecepatan, dan kepekaannya. Keserbagunaan KLT disebabkan oleh kenyataan bahwa disamping selulosa, sejumlah penjerap yang berbeda – beda dapat disalutkan pada pelat kaca atau penyangga lain dan digunakan untuk kromatografi. Kecepatan KLT yang lebih besar disebabkan oleh sifat penjerap yang lebih padat bila disaputkan pada pelat dan merupakan keuntungan bila kita menelaah senyawa labil. Kepekaan KLT sedemikian rupa sehingga bila dilakukan diperlukan dapat dipisahkan bahan yang jumlahnya lebih sedikit dari ukuran mikrogram.(Harborne, 1987)

c.       Kromatografi  Lapis Tipis Preparatif
Kromatografi lapis tipis (KLT) preparatif adalah cara yang ideal untuk pemisahan cuplikan kecil (50 mg sampai dengan 1 g) dari senyawa yang kurang atsiri. Pada KLT preparatif, cuplikan yang akan dipisahkan ditotolkan berupa garis pada salah satu sisi lapisan penyerap dan dikembangkan secara tegak lurus pada garis cuplikan sehingga campuran akan terpisah menjadi beberapa pita. Pita ditampakkan dengan cara yang tidak merusak jika senyawa tersebut tidak berwarna, dan lapisan penyerap yang mengandung pita dikerok dari pelat kaca. Cara ini berguna untuk memisahkan campuran reaksinsehingga diperoleh senyawa murni untuk telaah pendahuluan, unutk menyiapkan cuplikan analisis, untuk meneliti bahan alam yang lazimnya berjumlah kecil dan campurannya rumit, dan untuk memperoleh cuplikan yang murni untuk mengkalibrasi KLT kuantitatif (Gritter, et al, 1991).

No comments:

Post a Comment

Sebagai pembaca yang baik, koment yah. Makasih