a.
Ekstraksi Cair – cair
Ekstraksi cair-cair
(ECC) merupakan teknik pemisahan yang sederhana dan umum. Pemisahan dilakukan
menggunakan dua pelarut yang tidak bercampur atau sangat sedikit bercampur.
Contoh senyawa dilarutkan dalam salah satu pelarut (”raffinate”), kemudian dicampur dengan pelarut yang lain (”extractant”) dalam corong pisah,
pengocokan dilakukan dengan hati-hati untuk meningkatkan kontak antara kedua
pelarut. Biasanya salah satu komponen tertinggal dalam pelarut raffinate dan komponen lainnya tertarik
ke dalam pelarut extractant (Miller,
J.M., 1975).
b.
Kromatografi Lapis Tipis
Kromatografi lapis tipis merupakan metode pilihan
untuk pemisahan semua kandungan yang larut dalam lipid, yaitu lipid, steroid,
karotenoid, kuinon sederhana, dan klorofil. Kelebihan khas KLT adalah
keserbagunaan, kecepatan, dan kepekaannya. Keserbagunaan KLT disebabkan oleh
kenyataan bahwa disamping selulosa, sejumlah penjerap yang berbeda – beda dapat
disalutkan pada pelat kaca atau penyangga lain dan digunakan untuk
kromatografi. Kecepatan KLT yang lebih besar disebabkan oleh sifat penjerap
yang lebih padat bila disaputkan pada pelat dan merupakan keuntungan bila kita
menelaah senyawa labil. Kepekaan KLT sedemikian rupa sehingga bila dilakukan
diperlukan dapat dipisahkan bahan yang jumlahnya lebih sedikit dari ukuran
mikrogram.(Harborne, 1987)
c.
Kromatografi Lapis Tipis Preparatif
Kromatografi lapis tipis (KLT) preparatif adalah cara yang ideal untuk
pemisahan cuplikan kecil (50 mg sampai dengan 1 g) dari senyawa yang kurang
atsiri. Pada KLT preparatif, cuplikan yang akan dipisahkan ditotolkan berupa
garis pada salah satu sisi lapisan penyerap dan dikembangkan secara tegak lurus
pada garis cuplikan sehingga campuran akan terpisah menjadi beberapa pita. Pita
ditampakkan dengan cara yang tidak merusak jika senyawa tersebut tidak
berwarna, dan lapisan penyerap yang mengandung pita dikerok dari pelat kaca.
Cara ini berguna untuk memisahkan campuran reaksinsehingga diperoleh senyawa
murni untuk telaah pendahuluan, unutk menyiapkan cuplikan analisis, untuk meneliti bahan alam yang lazimnya berjumlah kecil
dan campurannya rumit, dan untuk memperoleh cuplikan yang murni untuk
mengkalibrasi KLT kuantitatif (Gritter, et
al, 1991).
No comments:
Post a Comment
Sebagai pembaca yang baik, koment yah. Makasih